Powered By Blogger

Entri Populer

Jumat, 08 Oktober 2010

ENTERPRENEUR TAK TERBENTUK HANYA DARI PENGAJARAN

Pondok Cabe, 1/10/2010 (Kominfo-Newsroom) Enterpreneurship tidakbisa diciptakan hanya dengan cara-cara konvensional melalui metodepengajaran atau print memory. Melainkan, harus juga melalui metodepraktik yang disebut jalur DNA/Myielin atau massa memory.
Print memory hanya menghasilkan mahasiswa wacana, manusiaberpengetahuan. Padahal yang dibutuhkan adalah action, orang harusbertindak, ujar Prif Rhenald Kasali, Guru Besar Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia, usai Seminar Nasional Fakultas Ekonomidengan Tema Memenangkan Persaingan di Era CAFTA, Jumat (1/10), diUniversitas Terbuka Convention Center (UTCC) Pondok Cabe,Tangerang.
Dalam kegiatan yang merupakan rangkaian Dies Natalies UT yangke-26 ini, Rhenald mengungkapkan kekhawatiran banyaknyaentrepreneur yang hanya basisnya pengatahuan. Berdasarkan kajian,jelasnya, tidak semua anak pengusaha menjadi pengusaha, karenaorangtuanya tidak pernah mengekspose pada krisis. Anak hanyadimanja, disekolahkan pada sekolah anak orang-orang kaya.
Kemudian, lanjutnya, anak tidak pernah dikasih modal untuk bukawarung. Mereka hanya akan menjadi orang yang berpengetahuan. Inisudah dibuktikan banyak anak konglemerat yang seperti itu,jelasnya.
Padahal, akan berbeda apabila anak seorang pengusaha dari kecilsudah disuruh jaga toko, pabrik, pesan barang, mencari order, jagarestoran, sehingga mengalami dimarahi oleh pelanggan. Ia berpeluangmenjadi pengusaha karena krisis yang dialami. Ia akan menghadapitantangan riil menggunakan otaknya sendiri. Tidak menggunakan otakorangtuanya, tidak selalu minta petunjuk, katanya.
Ditegaskan, jalur sekolah hanya jalur otak yang tidak akanmenghasilkan manusia entrepreneur, tapi hanya melahirkan manusiaberpengetahuan kewirausahaan. Justru yang harus diperbanyak porsitindakan atau motorik, termasuk lokasi pendidikan diciptakan untukmerndukung suasana motorik.
Rhenald menyayangkan banyak suasana kampus hanya bernuansa otaksaja, seperti poster atau ruangan laboratorium dan diskusi.Sebaiknya kampus dibuat kedai-kedai mahasiswa atau bengkel-bengkeluntuk mahasiswa berpraktik. Jadi misalnya bengkel di FakultasTeknik serahkan kepada mahasiswanya yang mereka boleh hancurkan dantemukan, cari modal sendiri, tambahkan modal. Begitu juga difakultas lainnya. Pokoknya semuanya serahkan kepada mahasiswa,tegasnya.
Ia mencontohkan areal kampus yang luas sebenarnya memberikankesempatan bagi mahasiswa untuk menggelar jualan mereka pada HariSabtu dan Minggu di saat banyak mahasiswa lain tengahjogging.



http://www.depkominfo.go.id/berita/bipnewsroom/enterpreneur-tak-terbentuk-hanya-dari-pengajaran/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar