Powered By Blogger

Entri Populer

Sabtu, 09 Oktober 2010

Proses pembuatan produk kulit tersamak

1. Alat dan Bahan
a. Alat:
1). Penggaris
Penggaris berfungsi untuk mengukur jarak sesetan yang dikehendaki.
2). Mikrometer (alat mengukur ketebalan kulit)
Alat ini berguna untuk mengetahui ketebalan kulit. Ketebalan kulit sangat penting karena kualitas produk kulit tergantung pada kesamaan ketebalan.
3). Gunting
Gunting berfungsi untuk memotong bahan sesuai dengan ukuran dan spesifikasi yang direncanakan.

4). Mesin seset
Alat ini berguna untuk menipiskan komponen produk sesuai dengan spesifikasi yang direncanakan.
5). Gambar spesifikasi penyesetan
Gambar spesifikasi diperlukan untuk mengetahui komponen mana yang harus diseset sesuai ukuran. Gambar spesifikasi berfungsi sebagai dokumen sehingga setiap orang yang akan melakukan penyesetan tinggal melihat kode yang dikehendaki, karena dalam setiap kode sudah terdapat spesifikasinya.
b. Bahan:
1). Kulit
2). Vinil (kulit imitasi)
3). Spon ati
4). Kain keras.
2. Penyesetan
Langkah penyesetan komponen produk kulit:
a. Siapkan peralatan penyesetan komponen produk kulit, seperti; mesin seset, gunting, mikrometer, penggaris, rol meter dan spesifikasi penyesetan.
b. Siapkan bahan yang berupa:
1) Potongan-potongan komponen produk kulit.
2) Potongan-potongan sisa kulit atau bahan lain untuk uji coba.
Catatan: mengingat adanya perbedaan sifat jenis kulit, maka uji coba penyesetan dilakukan dengan kulit yang sejenis. Misalnya, kita akan menyeset jenis kulit A dan B, maka ujicoba penyesetan harus dilakukan dengan potongan atau perca jenis kulit A atau B.
c. Periksalah mesin seset sebelum digunakan, kemudian lakukan penyetelan terutama komponen-komponen pokok seperti :
1). Batu telur harus sejajar dengan pisau
2). Jarak batu telur dengan pisau. Cara penyetelan; menaikkan batu telur hingga menyinggung pisau dan berbunyi “ring-ring”. Turunkan batu telur sehingga tidak terdengar suaranya kemudian kuncilah.
3). Setellah jarak pisau dengan sepatu sejauh 1 mm.
4). Asahlah pisau, dengan cara menjalankan mesin, injaklah pedal secepatnya, kemudian batu asah didekatkan sampai menyinggung pisau. Tunggulah beberapa saat sampai ketajaman pisau sesuai dikehendaki. Untuk menghentikan pengasahan, tekanlah pedal dalam keadaan mesin hidup, kemudian batu asah dijauhkan. Setelah batu asah jauh baru mesin dimatikan. Batu asah jangan dijalankan kalau tidak digunakan untuk mengasah.
d. Lakukan ujicoba penyesetan dengan posisi tangan yang benar. Posisi kaki dan gerakan injakan harus seimbang dengan jalannya pisau.
e. Penyesetan komponen produk dilakukan sesuai dengan spesifikasinya.
Keterangan :
sesetan miring sesetan datar atau paralel ukuran ketebalannya yang 6-7/10 diseset adalah 0,6- 0,7 mm Tanda arsir hitam: bagian yang diseset
f. Latihan Menggunakan Mesin Seset
1). Siapkan mesin seset, dan periksa keadaan mesin seset.
2). Duduk dengan letakkan kedua kaki pada pedal.
3). Mulailah menjalankan mesin dengan cara menginjak pedal dengan sistem injak lepas untuk merasakan kesesuaian cara menjalankan mesin.
Keterangan:
1.Mesin seset
2.Motor penggerak
3.Streng
4.Pedal
5.Saklar
6.Meja
Seset bagian ini untuk menyamakan dengan komponen kulit lain. Bagian yang menumpang dan yang ditumpangi harus diseset agar tidak terlalu tebal dan tebal kulit dapat sama.
Hasil lipatan
Seset terlebih dahulu bagian yang akan dilipat untuk memudahkan pada saat dilipat.
Sesetan Miring Tebal
Seset tebal dan miring pada bagian belakang untuk mengurangi ketebalan dan memudahkan di dalam penjahitan setik balik. Penyesetan ini juga dilakukan apabila kita menghendaki sistem potong pas atau komponen tidak dilipat sekelilingnya.
Sesetan miring tebal seperti gambar di bawah ini dilakukan untuk memudahkan di dalam pencetakan bagian atas sepatu pada pengerjaan sol dalam dan untuk mengurangi ketebalan kulit agar tidak terlalu tebal.
Sesetan Miring Tipis, penyesetan ini dilakukan untuk memudahkan proses melipat di bagian quarter
Langkah Kerja Menyeset Komponen Sepatu
a. Siapkan mesin seset sesuai dengan spesifikasi dan peralatan lain yang digunakan.
b. Tekan tombol ON untuk menghidupkan mesin.
c. Ambil komponen sepatu yang akan diseset, psrhatikan spesifikasi penyesetan tiap bagian.
d. Mulailah dengan menjalankan mesin, jalankan bahan kulit yang berada di bawah sepatu penekan secara hati-hati dengan kaki tetap menginjak pedal.
e. Demikian seterusnya sampai komponen sepatu dapat terseset semuanya dengan mesin seset.
3. Pemotongan (Cutting/Clicking)
Dalam industri kerajinan kulit terdapat pembagian pemotongan (clicking room) yang mengerjakan pemotongan dan tukang potong (cilicker) yaitu orang yang mengerjakan pemotongan. Pemotongan dengan tangan dilakukan dihampir semua negara, terutama dinegaranegara yang berkembang. Dinegara maju pemotongan kulit menggunakan tangan hanya dilakukan pada produk yang memiliki kualitas tinggi dan mempunyai harga yang sangat mahal. Pada tahap pemotongan, diperlukan ketrampilan, kesabaran,ketelitian, kerapihan serta peralatan kerja yang baik dan memenuhi syarat. Seperti telah diketahui berbagai jenis kulit memiliki karakter berbeda disebabkan proses pengolahan atau teknik penyamakan yang berbeda. Dilihat dari peralatan yang digunakan pemotongan kulit dibagi  menjadi dua kelompok:
a. Pemotongan secara masinal.
b. Pemotongan secara manual atau dengan menggunakan pisau dan gunting potong untuk kulit.
a. Pemotongan masinal
Pemotongan masinal bisa dilakukan baik untuk kulit tipis maupun kulit tebal, termasuk kulit yang paling keras yaitu kulit hasil samak nabati. Pisau yang digunakan dibuat menyerupai bentuk komponen tertentu. Kulit diletakan di atas meja kerja dengan bagian rajah disebelah atas. Kemudian pisau berbentuk komponen tertentu diletakan diatasnya. Gerakan handle kearah pisau, turunkan lempengan penekan hidraulik sehingga pisau ikut tertekan dan akan memotong sesuai dengan bentuk pisau.
b. Pemotongan manual
Kulit yang tipis mempunyai sifat yang hampir sama dengan bahan tekstil. Hanya yang membedakan adalah serat kulit tipis mempunyai kelenturan dan keuletan yang cukup kuat, sehingga kulit bisa direnggangkan. Sementara kulit yang tebal mempunyai sifat serat yang kuat dan padat, sehingga kulit menjadi tebal, ulet, keras, dan kaku. Kulit tersamak dan kulit perkamen yang tipis bisa dipotong dengan gunting kulit, sedangkan yang tebal (umumnya jenis kulit diatas 6 ons perkaki persegi) dipotong dengan pisau kulit yang sangat tajam. Pemotongan kulit bisa dilakukan dengan menggunkan cutter karena alat ini sangat  tajam, akan tetapi mata pisaunya mudah rusak (kecuali cutter yang dirancang khusus untuk memotong kulit) Pisau kulit ini ada yang berukuran besar dan ada juga yang berukuran kecil. Pisau besar digunakan untuk memotong bagian-bagian yang lurus.
Sedang yang kecil digunakan untuk memotong bagian yang lengkung, cembung dan cekung. Meskipun banyak ragam pisau yang dirancang untuk pekerjaan kulit, namun banyak fungsi yang tumpang tindih, satu pisau dapat dipergunakan untuk berbagai macam jenis potongan, misalnya pemotongan pola tepi (penyesetan). Ada beberapa jenis pisau yang dapat digunakan untuk pemotongan kulit.
1) Pisau bermata persegi atau (square point knife)
Hampir tidak ada pengrajin kulit yang tidak memiliki pisau jenis ini. Pisau jenis ini biasa digunkan untuk memotong kulit yang diletakan diatas meja kerja, atau untuk merapikan kulit dengan menggenggamnya di tangan. Bisa dipakai untuk memotong alur, memotong pola alas kaki pada kulit tebal, atau untuk mengerat pinggiran kulit (menyeset), dan berbagai masalah potogan lainnya. Pisau ini digenggam pada telapak tangan, seperti menggenggam es krim dengan mata pisau menghadap ke atas atau ke bawah. Pisau dapat bergerak ke arah tarik maupun dorong. Saat menggunakan pisau ini (juga jenis pisau yang lainnya), permukaan meja kerja harus bersih dari kotoran maupun serpihan sebelum kulit diletakan di atas meja kerja.
2) Pisau kepala (head Knife)
Jenis pisau ini juga populer dikalangan pengrajin kulit, bentuknya hampir menyerupai sabit. Kaitan pada mata pisau ini berfungsi sebagai safety-guide (pengaman) saat menggores-gores pada kulit. Ujung kaitan bergerak menelusuri potongan yang sebenarnya dan menjaga pisau agar tidak melenceng keluar dari jalur potongan. Pisau ini dapat digerakkan dengan mendorong maupun menarik, digenggam erat seperti menggenggam pisau mata persegi. Lebih disukai untuk merapikan, atau memotong kulit yang tidak diletakkan pada meja kerja. Pisau kepala dirancang untuk digunakan dengan tangan bergerak di bawah kulit. Mata lengkung pisau ini bisa digunakan untuk menyeset.
3) Pisau kepala bundar
Merupakan jenis pisau kepala bersisi ganda, dengan kaitan mata pisau di kedua sisi gagang. Bisa dipakai sebagai pisau kepala, bisa digunakan dengan cara diayunkan (chopping). Untuk memotong sudut bundar, tangan menggenggam gagang pisau dengan mata pisau berada dibawah kepalan, sedang kulit diletakan diatas meja kerja. Kemudian mata pisau diglindingkan
kemuka sesuai garis pemotongan. Tekan kuat-kuat dan ayunayunkan kemuka mengikuti jalur pemotongan, selain untuk memotong, ujung mata pisau yang bundar juga bisa digunakan untuk menyeset.
4) Alat potong pita kulit
Untuk memotong lembaran-lembaran kulit menjadi pita. Ujung kulit dimasukan kedalam alat kemudian handlenya diputar, kulit akan keluar dan berbentuk pita-pita.
c. Jenis-jenis dan kegunaan alat bantu
Adapun jenis-jenis alat yang digunakan diantaranya :
1)Meja potong besar
Merupakan sarana yang sangat penting dalam melakukan pekerjaan memotong yang harus ada dalam pekerjaan ini yaitu meja potong. Meja potong ini dirancang khusus untuk pekerjaan pemotongan bahan kulit yang dibuat dengan ketinggian ukuran normal manusia dewasa
2)Pisau potong
Sarana penting yang juga harus disiapkan adalah pisau potong. Ada dua jenis pisau potong kulit yang bisa digunakan yaitu yang dibuat dari bahan kuningan dengan mata pisau plat besi, konstruksinya dibuat dengan menggunakan baut sebagai pengunci untuk meyetel pisau agar bisa di panjang dan bisa dipendekkan sesuai kebutuhan.
3)Penggaris potong
Tidak kalah pentingnya alat ini juga harus disiapkan dalam pekerjaan pemotongan kulit ini karena fungsinya sangat penting. Penggaris potong dibuat dari bahan besi lembaran yang dirancang cembung memanjang dengan ukuran panjang antara 50 cm dan 80 cm.
4)Penggaris ukur
Yaitu penggaris lokal yang menggabungkan sistim inci dan cm. Untuk pengukuran dianjurkan untuk menggunakan penggaris dengan ukuran milimeter dan akan lebih baik bila mempunyai sis ganda. Penggaris seperti ini sangat diperlukan dalam pekerja rutin pemotongan bahan dan dalam pembuatan pola.
5)Seng Landasan
Bentuk alat ini berupa lembaran seng dengan ukuran disesuaikan dengan lebar meja yang dikehendaki. Adapun kegunaan seng landasan adalah sebagai penahan untuk landasan pemotongan, yang fungsinya agar tidak merusak meja dan hasil potongan akan lebih efektif. Seng landasan ini agar dipilih yang paling tebal sehingga tetap datar
6) Batu asah
Bahan yang digunakan untuk pembuatan batu asah ada dua jenis yaitu dari jenis batu dan gerenda. Adapun kegunaannya adalah untuk menajamkan mata pisau.
7) Uncek
Alat ini dibuat dari besi yang berbentuk ruji, pada ujungnya dibuat runcing dan bertangkai kayu. Fungsi alat ini untuk menandai batas komponen yang akan dipotong sesuai yang dikehendaki.
Mengirimkan pekerjaan yang sudah selesai
Untuk pengiriman karya yang sudah selesai
Hasil kerja dipaketkan, dikumpulkan, ditaruh dan dikirimkan sesuai prosedur pekerjaan
Kesalahan dan kekurangan produksi dicatat sesuai prosedur kerja
Catatan dilakukan sesuai dengan prosedur kerja
Pemahaman hasil kerja, dipaketkan,dikumpulkan ditaruh dan dikirim
sesuai prosedur pekerjaan
Pemahaman kesalahan dan kekurangan produksi dicatat sesuai prosedur kerja
Melakukan pencatatan sesuai dengan prosedur kerja
Mengumpulkan hasil kerja untuk dipaketkan secara teliti
Aktif mengadakan pencatatan kesalahan dan kekurangan produksi
Mengumpulkan hasil kerja untuk dipaketkan secara teliti
Aktif mengadakan pencatatan kesalahan dan kekurangan produksi
Pengenalan prosedur pengiriman
Teknik dan prosedur pencatatan kesalahan dan kekurangan produksi
Mendemonstrasikan proses pengiriman pekerjaan.



http://gurumuda.com/bse/proses-pembuatan-produk-kulit-tersamak-2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar